Hey, It’s me again! And I’m
late to post again! Hahaha :v (Resiko Orang Sibuk). Maaf ya buat
keterlambatannya. Bukannya saya gak niat, tapi memang saya mengharuskan diri
untuk memanfaatkan waktu istirahat yang saya miliki semaksimal mungkin.
Silahkan menikmati
tantangan ke 4, dan barangkali pertanyaan termudah yang bisa saya jawab.
Setiap manusia tentu memiliki
kelemahan. Kelemahan saya mengenai wanita adalah ketika mereka mengenakan
kacamata. Umh ... Takkan pernah bosan mata ini memandang wanita berkacamata.
Mereka seolah memiliki aura unik saat mengenakan kacamata. Sebuah aura
misterius yang meningkatkan derajat elegansi mereka di mata saya. Sebenarnya wanita
berkacamata itu tidak bertambah cantik. Namun bagaimana bisa sepasang lensa
berbingkai baja membuat wanita terlihat lebih berkharisma?
Tapi tidak denganmu. Malam
itu, pertama kali kita bertemu, aku melihatmu biasa saja. Malam itu, malam
dimana kita duduk semeja dalam sebuah forum pengakraban antara para maba dan
seniornya. Aku melihatmu, yang saat itu berkacamata, tak ubahnya seperti wanita
lainnya. Biasa. Dan karena kamu yang terlanjur kuanggap biasa, aku malah menjadi
lebih nyaman saat bicara denganmu. (Seingatku) Cukup dekat kita bicara, meski
hanya basi-basa semata.
Selesai acara, sebagian
kawan mempertanyakan identitas dirimu, yang cukup lama ngobrol seru denganku (dan
beberapa mahasiswa senior lain). Mereka iri tentang betapa beruntungnya aku
bisa semeja denganmu. Saat itu aku mulai mempertanyakan, apakah kamu memang seistimewa
itu dimata temanku?
Tak butuh waktu lama
untuk memastikan. Kau mendapatkan nomor HPku dari temanku (thanks bro) dan kau
mengajakku bertemu untuk membahas tugas layaknya mahasiswa baru. Akhirnya kita
sepakat bertemu di dekat rumah pamanmu. Di sebuah warung sederhana di sebuah
tempat yang tak perlu kusebutkan namanya. Kau pun datang. Ada yang berbeda.
Kesan biasa yang kurasa
berubah menjadi istimewa. Aku tak tau pasti mengapa. Apakah karena langit senja
menerpa wajahmu yang merona. Atau karena senyum lebarmu ketika kau melepas tawa.
Atau sekedar kehadiranmu yang melipur lara setelah gagal ulangan elektronika.
Saat itu, aku membuktikan sendiri bahwa kamu melebihi ekspektasi teman-temanku.
Untuk selanjutnya, pertemuan kita kusebut nirwana. Dan setiap malam aku berdoa
untuk setiap pertanyaan yang terngiang dalam waktu belajarmu.
Meski kita tak lagi
berkomunikasi. Namun biarlah kenangan (yang kuanggap manis) ini kusimpan dalam
hati.
Cinta memang tak harus
datang pada pandangan pertama. Cinta berhak datang kapanpun ia mau datang.
Meski seringkali ia tak mau beranjak pergi, meski ruang untuknya tak lagi diisi
oleh pemiliknya.
Now Play : Clodplay -
Yellow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar