Oke, Ini buat kalian-kalian yang pengen mbaca kisah cewek kalo lagi galau, Check this one out :)
***
Sore itu aku kembali kekos seperti biasanya, dengan keadaan lelah, dan pastinya tengah malam. Yes! Tepatnya kura – kura bisa menjadi julukan ku. Sebut saja namaku Bunga, mahasiswa tingkat 2 yang banyak tugas dan menyibukkan diri dengan organisasi kampus yang menguji kesabaran. Yeah, aku mengikuti 2 ormawa yang tingkat kesibukannya lebih tinggi dari pada mengerjakan tugas kuliah, bahkan menjadikan ku lupa tugas dan terkadang melalaikan kuliah, eitss tunggu dulu, aku tak seburuk dan semalas itu, walaupun sibuk ibadah dan tugas rumah juga gak kalah buat menyibukkan diriku.
Okay balik lagi ke siapa aku yang sebenarnya, hahah, aku Bunga anak pertama dari 4 bersaudara, masih imut, kayak anak kecil, suka menghibur, lucu, sering jadi tempat curhatan orang, selalu riang, supel, tapi badmoodnya minta ampun kalau udah badmood. Dan yang paling buruk aku bisa dibilang lemot tingkat dewa kali ya kalau udah banyak pikiran. Aku kuliah disalah satu perguruan tinggi negeri yang cukup favorit dijawa tengah. Mengapa aku mengikuti 2 organisasi? Mungkin kebanyakan orang lebih menyibukkan diri dengan bermain, pacaran, hangout bareng temen, dan entahlah mungkin lebih banyak buruknya. Tapi beda dengan ku, aku lebih suka berdiam diri, bermain hp, baca esay atau artikel yang memotivasi, ataupun nongkrop buat memperbaiki gizi hingga pada akhirnya badanku melebar, hahah, bahkan disaat orang lain bermain ketika liburan aku hanya terdiam menikmati masa sulitku bersama keringat kedua orang tuaku, its oke, toh hasil keringat ku dan orang tua ku aku juga yang menikmati, its simpel. Dari karakterku yang udah aku sebutin ada yang unik loh, aku lebih mudah akrab dengan orang yang lebih tua dibanding teman sebaya, eh tapi tergantung juga sih.
Sebagian remaja pada umumnya pasti banyak yang sudah punya pacar kan guys, bahkan ada juga udah gonta ganti pacar kayak gonta ganti sikat gigi, haha. Dan itu menjadikan orang heran terhadapku, banyak teman, mudah akrab dengan orang, tapi pacaran aja belum pernah. Okey, mungkin dalam hal foya foya dan sejenisnya aku memang belum beruntung, tapi aku enjoy dengan keadaan. Dan hal itu menjadikan ku sibuk untuk organisasi. Dan disini cerita hidupku dimulai.
2 tahun yang lalu aku diperkenalkan dan didekatkan oleh mantan pacar sohibku. Tepatnya kelas 3 SMA, bayankgan 3 tahun se SMA kenal h-4bulan lulus, hahaa. Disitu aku pernah mengagumi dia, walaupun kita sedekat pertemana yang tidak sewajarnya karena hampir tiap hari dia main kerumahku, pada akhirnya kita hanya teman dan aku sulit move on. Yah, kasihan ya, udah gak pernah pacaran, sekalinya suka, Cuma dimanfaatin buat balikan sm mantan. Tp dari sini aku banyak belajar, biarpun aku menyukai orang, kalau memang bukan jalannya ya pada akhirnya niat buruk akan terungkap, cielaah, bahasa ku kok alay ya..haha. Sampai aku bisa menemukan orang dan keluarga baru yang menghiburku, seperti Mamah, Angel, Icha, Melati, dan kakak tingkat ku yang gak kalah beken kayak alumni 2 tahun diatasku dan mantan gebetan yang bakal aku ceritain nih.
Singkat cerita aku masih belum bisa melupakan mantan pacar temenku itu sih, bukan karena mengagumkannya, tapi karena setiap apa yang aku lakukan dirumah hampir aja ada dia. Eits jangan galau Bunga! Dalam hati aku selalu berkata jika waktu sedih ku tiba kalau Galau itu meruntuhkan semangatmu dan mengganggu konsentrasimu.
Sembari kuliah dan kesibukan ku di 2 organisasi menjadikan ku melupakan segalanya hingga aku dipertemukan disebuah proker dan cerita cinta yang tak kalah buruknya dan lebih menyakitkan dan perantaranya adalah isalah satu ormawa yang aku ikuti, sebut saja proker itu Pelatihan Chandradimuka . Dari sekian kakak tingkat yang aku kenal dan akrab denganku ada 1 kakak tingkat yang paling aku benci, hmmm lebih tepatnya mungkin aku gak cocok kali yak sama dia, udah disapa gak pernah welcome, item, disalamin dari penggemarnya aja aku dicuekin. Sebut saja namanya Bambang. Jelek banget ya namanya, haha, ya iyalah, kan disamarkan. Selang berapa lama setelah kenal dan masuk dikepanitian yang sama presepsi ku tentang dia jadi hilang, aku jadi lebih sering bercanda sam a dia kalau lagi diposko ataupun ketemu. Yaa apalagi semua temen deketnya dia juga deket sm aku,eh tapi tunggu dulu. Kak Bambang ini dia punya kisah cinta yang bisa dibilang amazing loh, pacaran 4 tahun putus 2 kali karena orang ketiga dan ketika bisa welcome sama aku disaat dia proses move on dan udah putus. Move on setahun itu memang kadang gak cukup kalau emang gak ada niat yang kuat loh ternyata. Tapi balik lagi sih, kalau emang jodoh mau berusaha move on kayak apa juga akhirnya balik lagi, bisa jadi juga sebaliknya, mau berusa mendekat seperti apa kalau emang bukan berjodoh yaa hilang ditelan banjir tuh perasaan, hahaa. Semakin lama ini cerita bakal jadi alay nih.
Karena kita sama – sama 1 kepanitian dan jaga pos mental, kita jadi sering bbman, terlebih lagi kak Bambang habis ulang tahun jadi banya hal yang bisa dibahas, salah 1 nya minta traktir, mungkin beberapa orang mikir jelek tentang aku kalau terlalu berani minta ditraktir, whatever sih ya, hidup hidup ku juga, yang penting banyak orang yang nyaman sama aku udah cukup buat aku. Proker yang terlalu banyak menjadikan fisik ku tidak terlalu kuat hingga pada akhirnya aku sakit dan aku meminta tolong kepada kak Bambang untuk memantau segalanya yang berkaitan dengan pos mental. Alhasil dibalik itu kak Bambang selalu memaksa teman-teman untuk tidak mengganggu istirahat ku dan memaksa anggota yang lain untuk membiarkan ku istirahat. Waktu terus berlalu, aku dan kak Bambang semakin dekat, namun aku tak pernah menyadari bahwa sebenarnya kak Bambang nyaman denganku dan memperhatikan setiap gerak geriku, begitu juga sebaliknya, aku pun semakin nyaman dan melupakan presepsi buruk ku tentang dia. Hingga proker pelantikan anggota baru selesai, kami pun semakin dekat hingga akhirnya kak Bambang mau mentraktirku. Sejak pertemuan ketika mentraktir karena perjanjian dan percakapan kita, aku semakin dekat dengan kak Bambang, bahkan hampir tiap hari selalu berkomunikasi dengan kak Bambang. Hari terus berlalu, tanpa aku sadari kenyamananku menjadikan ku memiliki rasa yang berbeda.
Eits tunggu dulu, sebelum lanjut kecerita selanjutnya, aku juga dekat dengan orang yang sebelumnya dia biasa biasa aja menjadi alim loh guys. Aku salut sih sama kak Budi, kak Budi itu salah satu senior ku yang paling aku kenal sebelum aku ikut organisasi ini nih, ya dia baik, perhatian, dan sering ngingetin aku tentang berpakaian dan ibadah sih, yang aku gak pernah menyadari adalah dia mengagumi ku, dan aku tau tapi aku tak pernah menganggap nya serius, hanya saja pernah percakapan kita menjadikan kita salah paham berkelanjutan, no problem, Bunga itu orangnya supel, seburuk apapun keadaan, selagi dia benar, Bunga gak pernah mau ngalah, tapi kalo karena salahnya Bunga, Bunga bakal perbaikin sampai kadang lupa makan lupa tidur loh, Bunga mah gitu orangnya, hahaha. Dan ketika aku dekat dengan kak Bambang aku juga sangat dekat dengan kak Budi. Karena kak Budi sering mengingatku dalam hal ibadah, aku tak pernah mempedulikan perasaannya, yang aku tau, dan yang ingin aku tau, aku punya kakak yang baik, yang mau membinmbing ku untuk ke hal lebih baik, jujur saja, sedekat itu aku dengan kak Budi, aku tak pernah merasakan kenyamanan seperti nyamanku dengan kak Bambang, karakter kak Budi yang lebih suka menyindir, menjadikan ku tak pernah mempedulikan perasaanya, dia pun tahu hal itu, bahkan tak pernah mempersalahkannya.
semakin hari, keakraban ku dengan kak Bambang bertambah, hingga pada akhirnya kak Bambang menyatakannya perasaanya kepadaku dan mengajakku untuk membangun komitmen, pertama kali ditembak cieee, haha, gak gitu juga sih ya, dikala saling mengagumi dan saling menyayangi hal seperti itu sangan membahagiakan kali ya. Namun karena aku belum pernah pacaran dan lingkungan ku yang baik, aku tak menerimanya. Pertimbanganku terlalu banyak, belum pernah pacaran, lingkungan yang baik, karena kita sama – sama ada yang menyukai dan intinya ita menghargai keadaan dan tak ingin memperburuk suasana. Aku mengungkapkan segala perasaanku kepada kak Bambang . Walau aku tak menerima untuk berkomitmen dengannya, dia menghargai keputusan ku, dan dia memaklumi. Kak Bambang berkata, ga diterima gapapa, asalkan kita saling percaya. Dan karakterku yang terlalu polos menjadikan ku meng-iyakan segala percakapan orang kasmaran. Sejak itu aku jadi sering makan bareng sama kak Bambang, smsan, bahkan telfon telfonan, kata temanku sih ya, kita melebihi orang pacaran, hmmm, bagiku pacaran apa gak sebenarnya gak ngaruh juga sih. Orang kita juga Cuma sering makan bareng, kalau gitu sohib aja bisa kali, haha.
Dalam hal ini aku kak Bambang dan kak Budi terbuka, namun pada akhirnya kak Budi membuatku menangis karena dia tak ingin aku dengan kak Bambang. Mungkin ini bisa dibilang kabr baik ataupun kabar buruk. Padahal kakak cantik ku, kak Melati mendukungku dengan kak Bambang. Hmmm, hidup emang gak bisa dikira boss! KakBudi sempat nyuekin aku loh gara2 hal ini. Tapi dasarnya orang ngerti agama gak mungkin mau marah lama – lama kali ya.. haha, pada akhirnya aku dan kak Budi masih baik – baik aja. Tetap sering sharing, cerita, bahkan gak ada bedanya sama yang dulu, hanya saja kita jarang komunikasi karena intesnistas ketemu kita dan kesibukan kita jauh berbeda dari sebelumnya.
Kak Bambang selalu cemburu kalau aku lagi sama temen ku yang namanya wibi loh. Haha, dia mah gitu orangnya. Jujur saja walaupun aktifitasku sering diperhatiin sama kak Bambang terutama kesehatanku yang gampang ngedrop, tetep aja, kadang dia menyelipkan masalalu bersama mantan, kadang juga aku sih yang bikin dia inget, haha. Sejauh ini, aku kadang masih gak yakin dengan kak Bambang, apakah benar benar sayang atau Cuma buat pelmapiasan atau Cuma buat pelarian, aku gak ngerti. Sampai pada akhirnya 3 bulan punya hubungan lebih, udah nangis berapa kali karena diingetin kak Budi, dan aku nya masih gak peduli sama omongan kak Budi, kak Bambang pun menjauh. Entah karena apa, aku gak ngerti. Dan alasan pertama, katanya gak suka kalau punya hubungan diganggu. Padahal Cuma salah paham. Hingga suatu ketika ada acara makan – makan, aku buka hpnya kak Bambang, aku jadi gimana gitu, baca smsnya mantannya kak Bambang yang ngarep kak Bambang lagi. Helloo mbak, kemarin – kemarin kemana aja, dia udh proses move on masih aja kamu ganggu, walaupun aku ada hubungan yang terikat tapi aku sama dia udah berusaha buat saling percaya, yang hal itu berakhir karena kamu muncul lagi mbak pikirku dalam hati. Padahal tu yah, kak Bambang itu pernah bilang kalau dia gak akan balik buat mantan, dan sebagainya. Ternyata, memang dasarnya orang baik, ya bakal baik akhirnya, walaupun jalannya menyakitkan. Kak Bambang hanya ingin menjadikan ku teman, dari pada sayang nya cuma setengah – setengah katanya. Kak Bambang terlalu baik sama mantan, sampe – sampe ketemu aku aja ditnggal balikan, dia mah gitu orang nya! Haha.
Tau gak si guys, sejauh aku sama kak Bambang deket dan sering makan bareng dan yang lainnya, dia belum bisa move on karena mantannya balik lagi. Gila!!! Sesakit apa coba hati ku, dan akhirnya aku nangis 2 hari sampe mata dan pipi gak ada bedany nih, sama sama bengkak, haha. Kenapa aku nangis? Ya gimana gak nangis, orang dia menjauh tiba-tiba tanpa alasan. Sampai pada akhirnya aku dimarahin sama kak Brian, kak Melati karena kelakuan kak Bambang. Pada akhirnya sih ya, perang pm bbm yang bikin kak Bambang mengakui semuanya. Kataku sih ke kak Bambang gapapa, dan ujung –ujungnya aku sakit kena gejala typus kurang lebih seminggu dan turun 10 kg loh berat badanku. Kasih banget sih kamu Bunga. Bener bener gak beruntung dalam hal cinta. Pada awalny sejak pengakuan itu sih kak Bambang masih welcome kalau ketemu. Tapi lama – kelamaan kita jadi canggung kalau ketemu. Masalah nambah berat badan pun kurang.
Masalah demi masalah pun bertambah. Aku pun didekatkan sama seorang alumni yang lebih miris dari aku, yah dia rada rada stres sih, lelbih parah dari aku kalau menurutku, haha. Sebut saja namanya om Sofiyan. Dia selama ini lebih sering aku curhatin kali ya, karena aku tahu, sejauh ini teman – temanku dan kakak – kakak angatku lelah bagaiman agar aku tak terlalu larut dalam kesedihan. Terutama kak Melati dan kak Brian. Hmmm, dalam hati aku selalu berkata, kak Bambang, mana kepedulian mu yang dulu tak pernah kurang sedikitpun, sakit itu pasti ada lah yaaa. Kalau gak gitu gak hidup dong namanya. Karena kak Bambang udah hampir wisuda. Sebenarnya aku ingin datang dan kasih barang buat wisuda kak Bambang, tapi apa boleh buat, kenangan mantan terlalu hebat, sampai ketemu orang sebaik aku aja ditinggalm haha, mantannya datang dan foto bareng lagi, aku hanya bisa tertawa, memberikan ucapan selamat, dengan perasaan tersayat. Cielah Bunga jadi lagi sastrawan dadakan! Gak Cuma mantan kali ya sekararng, bahkan udah jadi calon istri mungkin ya! Hah! entahlah
Karena sering canggung kalau ketemu, perang pm pun sering terjadi dibbm tanpa disadari. Tanpa ku ketahui, facebook ku diremove sama kak Bambang. Mungkin aku terlalu freak kali ya. Hal ini menjadikan kak Melati memarahi ku. Dan pada akhirnya bbm ku pun juga didelcon. Bungaa, penderitaanmu bertambah.
Aku hanya bisa menyimpan kekecewaanku, menagispun sudah tak ada artinya, ketika aku ingin mengiyakan apa yang dia inginkan justru dia berlari menjauh. Sampai aku merasa aku freak dll, dan terkadang aku menyesal, kenapa aku tak dari dulu ingin menerima kak Bambang, kadang aku juga merasa bersalah dengan kak Budi. Sekarang bisa apa coba, pikiranku tak kalah kacau seperti sebelumnya, kalau dulunya kacau karena 2 organisasi yang aku ikuti, sekarang kacau karena cinta, kadang aku ingin memilih menjadi Bunga yang tak peduli cinta daripada harus terluka karena cinta. Hmmm, aku memang bisa dibilang mudah buat akrab sama orang, namun dari sekian yang dekat, bahkan hampir setiap orang yang kenal denganku, aku tau privasi mereka sendiri – sendiri, bahkan sampe privasi yang emang aku gak patut tahu aja, aku tahu. Mungkin hidup memang ada jalan indah masing –masing, banyak hal yang bisa aku ambil sih kalau dari pengalaman sakit hati ku ini, intinya kalau belum ngelamar itu belum pasti,hahah. Harapanku sih cepet move on. Jangan sampe kayak om Sofiyan, jadi stres berkelanjutan entar. Hahaa. Sepertinya aku lebih baik jadi temen curhat, temen ngobrol dan temen makan kali ya, dari pada somthing spesial, hmmmm belajar dari pengalaman dan ikhlas itu mungkin kunci utama dan jawban dari sebuah pertanyaan yang masih tersisa. Semoga kita bisa baikan kayak dulu kak Bambang. Bisa bercanda sewajarnya kayak Bunga sama kakak – kaka yang lain.
Semoga orang lain yang merasakan hal yang sama bisa tabah kayak aku, hhaha.untungnya ajaa aku punya kakak kakak yang sabar dan bener – bener peduli. Aku yakin Allah tahu yang terbaik buat hambanya mungkin ketika aku lagi kuat aku gak mau bersedih, karena terlalu larut dalam masalah ini mengubah kepribadianku sepertinya. Dan yang aku fikirkan sekarang adalah memperbaiki semangatku dan fokus pd perubahan. So LaTahzan!
***
Okay, ada 2 hal yg aku garis bawahi dalam kisah yg dibuat temenku ini langsung saja :
1. Ceritanya dia cukup mirip sama ceritaku, yang intinya sebuah Hubungan Tanpa Status (HTS) yang harus berakhir dengan ending yang sangat Tragis ! Bahwa ternyata kami sama-sama menjadi pelampiasan kepada mantan pacar. Sungguh, tidak ada cinta yg lebih menyakitkan daripada cinta semu, kita dicintai seseorang karena dia ingin melupakan bayang-bayang orang lain, atau dia ingin terus mengingat orang lain yang sebelumnya ia cintai. Kalau menurutku bro, sebenarnya si dia tidak pernah tulus mencintai kita, tapi mantannya ! Apapun alasannya, cinta semu pelampiasan model kayak gini hanya menyisakan sesal di satu pihak, dan sakit di pihak lainnya. Saranku : Hindari ! Jangan pacaran, langsung Lamar (y) itu namanya baru LAKI !
2. Dia mendeskripsikan aku sebagai orang yg sinting karena cinta -_- sejujurnya saya (agak) setuju sama hal ini sih. Sejak si doi ninggalin aku, udah ada beberapa wanita yang dengan sangat terpaksa aku friendzone gara2 aku gak mau mengulangi kesalahan yg dia buat ke aku (baca poin 1). Padahal ada yang lebih baik, ada yang lebih cantik, ada yang berasal dari keluarga yang serba cukupan (warisannya banyak), ada yang agamanya kuat, tapi semua lewat gara2 aku takut menyakiti mereka seperti kamu menyakitiku. Setiap ada cewek yg menurutku mencoba deket, aku pasti ngasih tau mereka kalo aku gagal move on, dan mereka akhirnya menjauhiku perlahan-lahan. Yah, setidaknya mereka tidak membenciku gara2 memberi harapan palsu, kan :)
Oke, segini dulu ceritaku kali ini ya :) Thanks for reading ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar